Cerpen: Rahasia Kampus
Ini adalah cerita yang aku buat pada waktu ada tugas pembuatan film pendek dalam pelajaran Pengantar Multimedia. Berikut ini adalah Ceritanya;
Pada hari kamis/malam jum’at kliwon, Rohmayati, Sandi, Tri, Wina dan Susanti akan mengerjakan tugas kelompok pembuatan film pada mata pelajaran multimedia. Kami sudah tiba duluan dikampus, sedangkan Sandi dan susanti sidua sejoli tersebut terlambat. Kami bersepakat untuk menunggu kedatangan mereka sebelum tugas kelompok dimulai, sehingga memakan waktu yang tidak sedikit untuk dapat mengerjakan tugas kelompok tersebut.
Singkat cerita, Sandi dan Susanpun akhirnya tiba. Tetapi sayangnya, waktu sudah menunjukkan pukul 17.30 WIB yang menandakan bahwa hari sudah menjelang maghrib dan tugaspun belum sempat diselesaikan, hanya judulnya saja yang baru didiskusikan. Karena waktu sudah tidak memungkimkan buat kami untuk melanjutkan tugas kelompok pembuatan film tersebut, akhirnya kami semua bersepakat untuk pulang, tetapi Tri memilih untuk tinggal dikampus sejenak untuk mengerjakan tugas walaupun dikerjakannya seorang diri.
Detik berubah menjadi menit, menit berubah menjadi jam. Tak terasa tugaspun masih belum selesai juga. Karena rasa letih yang amat sangat, Tri pun ketiduran dikampus. Iapun kemudian bermimpi seram. Didalam mimpinya, ia dikejar-kejar oleh kuntilanak. Kuntilanak tersebut tidak henti-hentinya menakut-nakuti Tri. Karena kelelahan yang amat sangat, akhirnya Tri dalam mimpinya tertangkap juga oleh sesosok kuntilanak. Tertangkapnya Tri oleh kuntilanak tersebut membuatnya histeris sehingga tak sengaja Tripun terbangun dari tidurnya dengan teriakan “Aaaaaaa..!!!”.
Sekujur tubuhnya dibanjiri oleh keringat dingin. Walaupun Tri bermimpi seram, tapi ia beruntung, karena pada saat itu pula Tri menemukan inspirasi lewat mimpinya itu untuk meneruskan tugasnya membuat film. Karena tugas dirasanya sudah selesai dan waktu menunjukkan pukul 9 malam, Tripun bergegas untung pulang. Ketika sedang membereskan barang-barangnya, tiba-tiba munculah suatu penampakan kuntilanak dihadapannya. Spontan Tri menjerit,“Aaaaaakh…!!!”. Dan seakan-akan mimpi buruknya yang barusan dialaminya itu serasa menjadi nyata… TAMAT
Ada beberapa masukan, hambatan dan kesimpulan setelah mengerjakan tugas pengantar multimedia pada pembuatan film tersebut, yang kira-kira sbb;
- Ternyata membuat film yang bagus memerlukan modal yang tidak sedikit sehingga kami harus meminjam peralatan film, seperti kamera, kostum dll kepada teman-teman yang lainnya.
- Membuat film pendek tidak semudah membalikkan telapak tangan. Karena perlu kerja keras, kekompakan tim dan daya imajinasi yang tinggi agar terciptanya inspirasi sehingga menghasilkan film yang berkualitas.
- Perencanaan skenario, cerita dll harus dirancang dengan matang. Sehingga menghasilkan output yang rapih dan memuaskan.
- Waktu dan tempat harus disesuaikan dengan kondisi, isi dan alur cerita, begitupun dengan alunan musik pembawanya.
- Artis atau pemeran harus bisa berakting dengan baik. Ekspresi wajahnya harus terlihat, tidak kaku dan tidak terlihat tegang.
Ok, mungkin hanya itu saja cerita yang bisa saya sampaikan pada Catatan Akbar kali ini. Semoga untuk para pembaca sekalian terhibur dengan cerita tersebut. Dan mohon maaf apabila para pembaca sekalian yang dirohmati oleh Allah SWT ada yang tersinggung dengan cerita saya ini baik yang dituturkan secara sengaja ataupun tidak disengaja. Terima Kasih.
Recent Comments